Indonesia, negara dengan berjuta-juta masyarakat heterogenisme-nya. Dengan beragam budaya, agama, ras, suku, dan adat-istiadatnya, pastinya memiliki banyak masalah , khususnya dalam pemerataan penduduk dan pembangunan ekonominya yang simpang-siur. Kesenjangan sosial yang menjadi pokok permasalahan, ditambah ketidakmerataan kepadatan penduduk di setiap pulau-pulau di Indonesia, membuat akar dari masalah pembangunan di Indonesia sulit teratasi.
Mobilitas
sosial, dan transmigrasi yg tidak merata menjadi salah satu penghambat
pembangunan dan upaya kesejahteraan rakyat Indonesia. Kepadatan penduduk yang
tidak merata antara Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur, membuat
pembangunan di Indonesia Bagian Barat dengan Indonesia Bagian Timur tidaklah
sama. Kita sepenuhnya menyadari fakta bahwa kesenjangan di
berbagai segi antara Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Timur kian
memprihatinkan.
Pertanyaannya
sekarang adalah, bagaimana presiden dan pemerintah mendatang mengatasi kesenjangan
tersebut. Karena mengatasi kesenjangan tersebut merupakan sebuah keniscayaan,
sebuah conditio sine qua non.
Ada
lima alasan yang membuat Pemerintahan baru nanti harus memfokuskan dan
memprioritaskan pembangunan di Indonesia bagian Timur.
Pertama, harus
disadari bahwa Indonesia Timur menyimpan potensi yang sangat luar biasa untuk
membangun kembali kejayaan Nusantara. Di sini tersimpan sumber kekayaan alam
yang sangat luar biasa, serta potensi pengembangan berbagai industri berbasis
sumberdaya alam.
Kedua, Indonesia
bagian Timur memiliki banyak sekali pulau-pulau yang dapat dijadikan sebagai
“kapal induk” untuk memperkuat pertahanan negara dan sebagai pangkalan militer
untuk menjaga kedaulatan wilayah negara maupun untuk melindungi kekayaan
maritim kita dari pencurian oleh kapal-kapal asing. Ini adalah konsep membangun
kekuatan armada Timur tanpa harus membeli kapal induk, tetapi membangun
beberapa pulau kecil yang strategis untuk dijadikan pangkalan militer.
Ketiga, Pulau
Jawa dan Sumatera telah melebihi daya dukung ekosistem akibat dari banyaknya
penduduk dan kegiatan industri yang merusak lingkungan sehingga harus mau tidak
mau harus ada migrasi penduduk dan relokasi pusat-pusat industri ke wilayah
yang lebih luas. Jika wilayah Indonesia bagian Timur dikembangkan sebagai
pusat-pusat pertumbuhan maka secara otomatis akan terjadi migrasi penduduk ke
wilayah tersebut.
Keempat,
Kekayaan yang melimpah di Indonesia bagian Timur, baik kekayaan maritim dan
kelautan, juga kekayaan energi dan sumberdaya mineral harus dijaga agar tidak
dimanfaatkan oleh pihak asing.
Kelima,
lingkungan hidup dengan hutan tropis dan ekosistem pantai yang sangat luas dan
yang belum tercemar membuat Indonesia Bagian
Timur sebagai paru-paru dunia. Ini merupakan intangible asset yang tidak
ternilai sehingga harus dilestarikan dan dijaga, agar kekeliruan pembangunan di
Jawa dan Indonesia bagian Barat tidak terulang di Indonesia Bagian Timur.
Indonesia bagian
timur juga memiliki bagian
kelemahan yang membutuhkan sejumlah tindakan pembenahan dan perbaikan. Kalau
tidak, kelemahan-kelemahan tersebut akan menciptakan ancaman bagi kelangsungan
pembangunan ekonomi di kawasan tersebut. Kelemahan yang dimiliki Indonesia
bagian timur diantaranya adalah:
1. Kualitas
sumber daya manuasia yang masih rendah
2. Keterbatasan
sarana infrastruktur
3. Kapasitas
kelembagaan pemerintah dan publik masih lemah
4. Partisipasi
masyarakat dalam pembangunan masih rendah
Dengan
adanya kelebihan dan kelemahan-kelemahan tersebut, diharapkan pemerintah lebih
mempertimbangkan kembali potensi yang ada di Indonesia Bagian Timur. Jangan
hanya memperhatikan Indonesia Bagian Barat, karena sebenarnya dengan
mengembangkan Indonesia Bagian Timur dengan tepat dan cermat, serta berkaca
dari pengalaman pembangunan sebelumnya, kita dapat menjadikan Indonesia Bagian
Timur sebagai “engine for growth ” atau mesin
pertumbuhan baru yang juga menyelesaikan berbagai persoalan demografis akibat
migrasi dan peledakan jumlah penduduk yang menumpuk di pulau Jawa.
Meskipun
pembangunan Indonesia Bagian Timur terkesan sepele, karena kelebihan-kelebihan
tersebut dapat menunjang pembangunan ekonomi dan industri, tetapi ada juga
hambatan yang harus dihadapi pemerintah. Salah satu
peluang besar yang akan muncul di masa mendatang adalah akibat liberalisasi
perdagangan dan investasi dunia (paling cepat adalah era AFTA tahun 2003).
Liberalisasi ini akan membuka peluang bagi IBT, seperti juga IBB, untuk
mengembangkan aktivitas ekonomi dan perdagangan yang ada di daerahnya masing- masing.
Solusi
konkret untuk mengatasinya:
1. Kualitas
sumber daya manusia harus ditingkatkan secara merata di seluruh daerah di Indonesia Bagian Timur. Peningkatan kualitas
sumber daya manusia harus merupakan prioritas utama dalam kebijakan pembangunan ekonomi dan sosial di
IBT. Untuk maksud ini, kebijakan pendidikan, baik pada tingkat nasional maupun
daerah, harus diarahkan pada penciptaan sumber daya manusia berkualitas tinggi
sesuai kebutuhan setiap kawasan di Indonesia. IBT harus memiliki ahli-ahli
khususnya dibidang kelautan, perhutanan, peternakan, pertambangan, industri,
pertanian,dan perdagangan global.
Pendidikan di Indonesia Bagian Timur harus segera
dibenahi. Sekarang ini kita lihat pendidikan, khususnya di Indonesia Bagian
Timur sangat tertinggal dari Indonesia Bagian Barat. Seharusnya, pemerintah
meratakan kurikulum pendidikan, agar semua daerah kualitas pendidikannya
terjamin. Selain itu, perbaikan sarana pendidikan dan buku-buku gratis harus di
realisasikan agar tidak hanya ibukota saja yang maju, melainkan anak-anak di
daerah terpencil juga.
2. Pembangunan
sarana infrastuktur juga harus merupakan prioritas utama, termasuk pembangunan
sentra-sentra industri dan pelabuhan-pelabuhan laut dan udara di
wilayah-wilayah Indonesia Bagian Timur yang berdasarkan nilai
ekonomi memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi entreport.
3.
Kegiatan-kegiatan ekonomi yang memiliki keunggulan komparatif berdasarkan
kekayaan sumber daya alam yang ada harus dikembangkan seoptimal mungkin, di
antaranya adalah sektor pertanian dan sektor industri manufaktur. Setiap
daerah/provinsi Indonesia Bagian Timur harus berspesialisasi
dalam suatu kegiatan ekonomi yang sepenuhnya didasarkan pada keunggulan
komparatif yang dimiliki oleh masing-masing daerah atau provinsi.
4. Pembangunan
ekonomi di Indonesia Bagian Timur harus dimonitori oleh
industrialisasi yang dilandasi oleh keterkaitan produksi yang kuat antara
industri manufaktur dan sektor-sektor primer, yakni pertanian dan pertambangan.
Nama: Fitri Larasati
No. Reg: 8323155083
Fakultas: Ekonomi
Jurusan: Akuntansi - D3
Tugas MPA FE-essay